Salah Satu Guru dari MAN 2 Malang menjadi Pemakalah di International Symposium
On Education (ISOE) pada Tahun 2022


International Symposium On Educatian (ISOE) adalah salah satu event yang digelar
oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kementrian RI. ISOE ini
adalah sebuah event yang isinya berkolaborasi antara 4 kekuatan besar di Kementrian
Agama yakni Jurnal Madaris, GTA Madrasah Berbagi, Bahasa Internasional dan Madrasah
Teknologi Metaverse. Tujuan di adakannya event ISOE ini adalah untuk mengispirasi
guru-guru diseluruh indonesia untuk berkarya, memberikan wadah bagi guru-guru yang ingin
menampilkan publikasi ilmiah melalui ISOE dan jurnal madaris, dan memajukan teknologi
dalam pembelajaran untuk mengikuti perkembangan saat ini.
Event ISOE 2022 ini adalah event kedua yang digelar oleh GTK Madrasah yakni
berlangsung pada tanggal 18-20 Mei 2022 sekaligus dalam rangka memperingati Hari
Pendidikan Nasional dengan mengusung tema “Digitalisasi Pendidikan Di Era Meteverse”
yang dibuka langsung oleh Direktur GTK Madrasah yakni Dr. Muhammad Zain, M.Ag. ISOE
2022 ini juga dihadiri oleh beberapa narasumber dari guru/dosen dari luar negeri dan
beberapa dari UNESCO.
Terdapat sekitar 200 peserta yang mengirim artikel untuk diseleksi sebagai 20
pemakalah terbaik yang dijadikan untuk materi di The 2nd International Symposium On
Education (ISOE) 2022. Salah satunya Ibu Kholifah Nuraeni, S.Pd sebagai pemakalah
terbaik dengan mengangkat tema “Listening With Song” dengan pengaplikasian spotify yang
bertujuan agar siswa suka dengan bahasa Inggris melalui musik dengan gelombang tertentu
sehingga mereka bisa rileks dalam belajar dan mencapai kompetensi tertentu. Biasanya
beberapa guru mengajarkan materi song hanya di setiap Kompetensi Dasar (KD) tertentu,
berbeda dengan bu Kholifah Nuraeni, beliau mengajarkan song ini disetiap pembelajaran hal
ini bertujuan agar secara tidak sadar siswa dapat belajar pronunciation dan listening secara
unconscious. Gelombang ketidaksadaran ini terdapat pada gelombang alpha dan tetha yang
bisa dicapai ketika siswa trans atau masuk dalam kondisi hipnosis. Dalam kondisi ini, alam
bawah sadar terbuka sehingga siswa harus mendapat kata-kata positif agar sesuatu yang
masuk itu adalah hal yang positif. Selain itu, secara tidak sadar pun mereka belajar
pronunciation yang awalnya mereka tidak bisa jadi bisa, begitu pula dengan vocab yang
mulanya tidak tahu jadi tahu. Alasan menggunakan spotify adalah sebuah layanan musik
digital yang bisa bebas berbayar, kuota yang dipakai pun tidak begitu banyak, dan koleksi
lagunya pun banyak sehingga tidak perlu lihat di youtube atau platfrom berbayar lainnya.
Belum banyak guru yang tahu terkait pembelajaran alam bawah sadar (Hipnosis) ini,
kebanyakan mereka tahu tentang Brain Based Learning (belajar berdasarkan kategori otak).
Mengapa demikian, karena hipnosis ini hanya diketahui kebanyakan guru BK itu sebabnya
lagu-lagu yang dipilih oleh bu Kholifah Nuraeni pada programnya adalah syair-syair yang
disaring karena beliau memahami kondisi hipnosis seorang siswa. Beliau memilih kategori
“lagu” karena anak muda zaman sekarang sangat tertarik dengan lagu dan kebanyakan
mereka masih belum tahu bagaimana cara menyanyi yang baik terutama dalam bahasa
Inggris. Permasalahan yang bu Kholifah Nuraeni bahas adalah terkait dengan bagaimana
cara mengajar listening dengan cara yang nyaman, santai dan bisa menjadi pembelajaran
yang positif. Selain itu, dapat membantu siswa secara tidak sadar mempelajari pronunciation
dan vocabulary.

“Saya harap dengan adanya event ISOE 2022 dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran terutama dibidang Teknologi Metaverse, dan semoga dengan terpilihnya saya
menjadi pemakalah dapat menginspirasi guru-guru lain agar bisa lebih baik dari saya” ujar
bu Kholifah Nuraeni, S.Pd.

Scroll to Top