Create (Creative Youth for Tolerance) merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan praktik toleransi di lingkungan sekolah dengan menggunakan pendekatan lewat karya atau seni. Isu-isu yang dibahas di create adalah ISO yang diangkat dari permasalahan-permasalahan di masa remaja seperti toleransi, kesetaraan gender, kekerasan, dan lain-lain. CREATE disusun untuk mengatasi indikasi intoleransi yang mengkhawatirkan dan pengembangan praktik keagamaan, kepercayaan eksklusif di sekolah yang juga berkontribusi dalam mengancam demokrasi Indonesia dan nilai-nilai kebersamaan. CREATE diimplementasi oleh Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial yang terinspirasi oleh nilai-nilai humanis, dengan berkolaborasi bersama Perkumpulan Pamflet Generasi, Lembaga Advokasi dan Pendidikan Anak Rakyat (LAPAR) dan Youth Interfaith Forum on Sexuality (YIFoS).
Program CREATE telah mendapatkan pengakuan oleh sejumlah pemangku kepentingan dari sektor
pemerintahan serta telah berkolaborasi dengan tujuh sekolah kolaborasi dan salah satunya adalah MAN 2 Malang. Acara ini dilangsungkan pada Sabtu, 4 Februari 2023 pukul 09:00-14:30 WIB dan bertempat di Zocco Heritage, Malang. Pada acara ini MAN 2 Malang diundang dan perwakilan siswa siswi MAN 2 Malang yang diundang adalah Moh. Ferdiansyah N. R dan Nurfaza Dzakiyyah Wardani.
“Hari ini adalah hari terakhir dimana kita bertemu di create, jadi acara pada hari ini adalah pembekalan tentang kekerasan seksual, mulai dari cara mencegah, mengatasi, dan bagaimana tindakan kita jika bertemu dengan orang yang mengalami kejadian tersebut, serta disable”. Ungkap Ferdi, pemateri kekerasan seksual ini adalah Wahyu, Dosen jurusan hukum purna 2010 yang saat ini kesibukannya mendalami tentang gender.
“Dan pemateri disable adalah mahasiswa UB jurusan desain semester terakhir”, tambahnya.
“Pemateri disable ini, beliau tidak memiliki tubuh yang lengkap (disable), beliau beraktivitas penuh dengan menggunakan kakinya, namun beliau tidak patah semangat serta pantang menyerah” ungkap Faza,
“jadi pemateri disable menyampaikan bahwa orang disable harus diberi perhatian yang lebih, namun tidak patut dimanjakan, jadi jika dia butuh bantuan kita harus siap membantunya”, tambah Ferdi.
“Acara program create hari ini sangat seru dan menambah wawasan yang luas bagi kami”, ungkap Ferdi dan Faza.
Sebelumnya Ferdi bersama tim tarinya juga pernah diundang oleh kanwil kemenag Jawa Timur dalam acara visitasi pimpinan kanwil se-Indonesia yang bertempat di kantor Kementerian Agama wilayah Provinsi Jawa Timur, yang bertepatan di Kabupaten Sidoarjo. Untuk mewakili MAN 2 Malang dalam opening acara tersebut, berlangsung nya acara ini pada tanggal 6 Oktober 2022 pukul 19:30 WIB. Tampilan tari MAN 2 Malang disaksikan oleh para hadirin hingga mendapat apresiasi positif dari mereka, salah satunya adalah Yayuk selaku wakil Kementerian Agama Jawa Timur.
Pada Acara tersebut guru yang mendampingi perwakilan siswa siswi MAN 2 Malang yaitu Diah Mayasari dan M. Azmy Mousavi.
“Saya sangat bangga kepada siswa-siswi MAN 2 Malang bisa menampilkan tari dengan baik hingga mendapat banyak apresiasi positif dari seluruh para undangan”, ungkap Azmy mousavi.
“Dan saya sebagai guru pembimbing tari sangat bangga atas pencapaian yang diperoleh tim tari MAN 2 Malang”, tambah Diah Mayasari.