PELAKSANAAN AKMI DI MAN 2 MALANG

PELAKSANAAN AKMI DI MAN 2 MALANG

AKMI (Assessment Kompetensi Madrasah Indonesia) adalah evaluasi yang dilakukan oleh Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI untuk mengukur literasi siswa madrasah. Kemampuan berliterasi adalah kemampuan kunci yang harus dimiliki siswa untuk menjawab tantangan di masa yang akan datang. Zaman berubah dengan sangat drastis, tantangan di masa yang akan datang sulit diprediksi, sehingga penguasaan konten saja tidak cukup, dibutuhkan kemampuan berliterasi. Siswa yang berliterasi akan memiliki kemampuan beripikir kritis, kreatif, inovatif serta mampu memahami informasi secara reflektif, analitis dan krisis untuk kemudian dapat menggunakan ilmu yang dimilikinya untuk menentukan solusi yang tepat atas permasalahan yang diamatinya.
Dalam dunia yang berhubungan dengan sains, globalisasi membawa dampak yang cukup signifikan terhadap kemajuan zaman dan tehnologi, sehingga manusia bisa hidup dengan serba mudah dan semakin sejahtera. Kemajuan ini juga berdampak pada berbagai permasalahan lingkungan yang membutuhkan kerjasama semua pihak di lintas negara untuk mengatasinya misalnya pemanasan global, perubahan iklim, dan polusi udara. Siswa yang berliterasi sains, ketika melihat permasalahan lingkungan akan menggunakan kemampuan sainsnya untuk menganalisis penyebab dan kemudian mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya. Ketika menciptakan tehnologi dia akan mempertimbangkan dampak lingkungan dengan kesadaran yang dia miliki sehingga tehnologi yang tercipta menjadi tehnologi yang ramah lingkungan. Generasi seperti inilah yang diharapkan di masa yang akan. Untuk itulah Kementerian Agama sangat konsen dengan program literasi dengan mengadakan AKMI.
“AKMI dilakukan sebagai upaya memotret kemampuan literasi siswa madrasah. Literasi yang dimaksud meliputi literasi membaca, numerasi, sains, dan sosial budaya.” Ungkap Ibu Titien Sumartin, Kepala MAN 2 Malang. “Untuk jenjang MA tahun ini belum diberlakukan untuk semua madrasah, karena sifatnya masih piloting, alhamdulillah MAN 2 Malang termasuk yang beruntung menjadi salah satu sasaran program ini di tahun pertama” tambahnya. “Saya kira ini adalah salah satu upaya terbaik Kemenag RI, untuk mendongkrak kemajuan pembelajaran di madrasah agar sesuai dengan kebutuhan siswa di masa yang akan dating. Berdasarkan informasi yang saya terima untuk jenjang MI yang sudah berjalan, sete;ah evaluasi dilakukan, akan ada pendampingan yang massif tentang bagaimana membaca hasil AKMI dan manindaklanjutinya dalam bentuk perbaikan dalam pembelajaran di kelas yang akan dipandu secara daring oleh instruktur pilihan yang tersaring dengan seleksi ketat dari komponen 2, dan setelah itu juga ada pendampingan visitasi implementasinya di madrasah, saya yakin ke depannya itu juga akan berlaku untuk MA” tutupnya.
Pelaksanaan AKMI di MAN 2 Malang diikuti 133 siswa yang terbagi dalam tiga sesi dan masing-masing sesi terbagi menjadi tiga ruang meliputi Lab Komputer, XI MIPA, dan XI AGAMA. “Siswa dihadirkan setengah jam sebelum sesi dimulai sesuai juknis, dan yang telah usai mengerjakan diperbolehkan untuk meninggalkan madrasah, kemudian ruangan dilanjutkan untuk sesi berikutnya”, ungkap Bapak Ahmad Sabilul Wahid selaku koordinator proktor. “Alhamdulillah kegiatan AKMI ini berjalan dengan lancar, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan sama sekali tidak ada kendala yang berarti”, tambahnya.
Pelaksanaan AKMI diharapkan dapat mengasah kemampuan siswa dalam berliterasi dan berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah. Menurut Sekretaris Ditjen Pendis Rohmat Mulyana, AKMI dilakukan untuk membantu mendiagnosis kemampuan literasi siswa dan secara umum mereformasi pendidikan Madrasah, karena cara terbaik meningkatkan karakter, kompetensi dan kesejahteraan hidup seseorang, adalah dengan menanamkan budaya literasi.

Scroll to Top