
MAN 2 MALANG, Kabupaten Malang: Penetapan status Covid-19 sebagai Pandemi pada pertengahan Maret 2020, benar-benar menimbulkan Global Shock dan dampak besar pada setiap sektor di semua negara termasuk Indonesia.
Selain menjadi ancaman serius bagi sektor kesehatan masyarakat, sektor Pendidikan, Sosial, Budaya dan Ekonomi pun mengalami tekanan hebat saat ini. Para pemangku kebijakan, pelaku maupun stakeholder pada semua sektor tersebut diharuskan untuk segera mengambil langkah cepat (dan dituntut tepat) dalam rangka penanganan dan beradaptasi dengan kondisi saat ini.
Pendidikan tentu menjadi salah satu sektor yang mendapat perhatian serius dari semua kalangan. Hal ini tidak bisa dipungkiri, karena hampir setiap warga di sebuah negara memiliki ikatan kepentingan dengan sektor pendidikan dengan perannya masing-masing. Pengambilan kebijakan dalam bidang ini tentu membutuhkan kecermatan dan analisis tepat. Kebijakan yang akan secara langsung dirasakan oleh generasi penerus bangsa, dan akan dirasakan oleh bangsa ini pada 10 atau 20 tahun yang akan datang.
Seperti halnya tenaga medis saat ini, kementerian pendidikan dan Kementerian Agama tentu menjadi “garda terdepan” dalam pengambilan langkah kebijakan untuk keberlangsungan pendidikan di Indonesia, dengan tetap memastikan kesehatan siswa tidak terancam ditengah situasi pandemi. Maka dalam hal ini, kebijakan Belajar Dari Rumah (Learn From Home) diambil sebagai langkah antisipasi dan pencegahan terhadap penyebaran massive virus tersebut yang disampaikan melalui pemerintah daerah.
Di Wilayah Jawa Timur sendiri, Himbauan pelaksanaan pembelajaran dari rumah bagi siswa madrasah/sekolah pertama kali tertuang dalam Surat Edaran Gubernur No. 420/1780/101.1/2020 pada tanggal 16 Maret 2020 yang diperkuat oleh edaran Kementerian Agama baik Wilayah maupun kota / kabupaten. Dalam edaran tersebut, masa pembelajaran dari rumah direncakan berakhir pada 28 Maret 2020.
Beralamat di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang , Madrasah Aliyah Negeri 2 Malang (MAN 2 Malang) meruapakan salah satu penyelenggara pendidikan di bawah Kementerian Agama yang dituntut untuk mereponse kebijakan tersebut. MAN 2 Malang memulai kegiatan belajar dari rumah (LFH) mulai tanggal 17 Maret 2020 atau tepat sehari setelah kebijakan tersebut dikeluarkan.
Penerapan kebijakan ini tentu tidak sekedar memindahkan lokasi belajar siswa, melainkan sebuah tuntutan bagi madrasah, termasuk Madrasah Aliyah Negeri 2 Malang untuk segera adaptif dalam menyiapkan sebuah model dan desain pembelajaran yang mampu memberikan layanan dan asistensi belajar secara optimal kepada siswa.
Pada Periode pertama Belajar dari Rumah (LFH), MAN 2 Malang menerapkan 2 skenario pembelajaran yaitu: Skenario belajar dalam jaringan (online) dan luar jaringan (offline). Hal ini didasarkan pada faktor kepemilikan laptop atau smartphone siswa, ketersediaan jaringan pada wilayah/tempat tinggal siswa maupun faktor kekuatan ekonomi orang tua yang heterogen.
Pada skenario pertama, MAN 2 Malang melakukan perubahan jadwal belajar dari pola tatap muka menjadi pola dalam jaringan (online). Sementara pada skenario kedua, madrasah menyiapkan kompilasi/kumpulan penugasan selama 2 pekan dari setiap guru mata pelajaran dan dibagikan kepada siswa di hari pertama pemberlakuan model Pembelajaran Dari Rumah. Dalam pengaturan jam belajar ini siswa menempuh 1 atau 2 mata pelajaran pasangan dari Mata Pelajaran Utama, Pengembangan Diri, ataupun Peminatan
Pada prosesnya, pelaksanaan pembelajaran ini berpedoman pada Panduan Kurikulum Darurat yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dalam rangka memberi jaminan keamanan, kesehatan dan keselamatan siswa dari dampak penyebaran virus (covid-19) yang sedemikian cepat. Disamping itu, pedoman kurikulum tersebut dimaksudkan untuk tetap memberi panduan pelaksanaan pembelajaran secara optimal pada masa pandemi saat ini, sehingga (meskipun dengan tanpa adanya tututan penyelesaian kurikulum dan penilaian kuantitatif) siswa tetap bisa menjalani proses pembelajaran dengan baik dan mencapai hasil yang optimal.
Menyikapi hal ini, guru-guru di MAN 2 Malang diharuskan segera memulai proses adaptasi pembelajaran dengan pola pembelajaran jarak jauh atau dalam jaringan. Skenario belajar yang semula berbasis tatap muka, mulai disesuaikan ke dalam pola pembelajaran jarak jauh. Guru-guru mulai memasuki kelas, memantau dan memberi asistensi belajar siswa secara virtual.
Beberapa moda belajar dalam jaringan mulai diterapkan. Kelas virtual dan media belajar melaui media sosial seperti Google Classroom, Whatsapp, Instagram, YouTube, Zoom Video Conference, Aplikasi tes Quizziz dan penghimpun response dan data Google format tidak lagi asing di kalangan guru dan siswa di MAN 2 Malang pada awal penerapan masa belajar ini. Pada pembelajaran ini, sesuai dengan jadwal yang sudah disesuaikan, guru memberi siswa materi-materi dalam bentuk file baik PDF, word maupun power point, video, termasuk rekaman suara guru (audio). Pada saat menyimak dan mempelajari materi tersebut, guru melakukan pendampingan dengan durasi yang ditentukan. Pembelajaran biasanya ditutup dengan penguatan materi maupun kuis untuk mengukur ketercapaian materi. Aplikasi seperti quizziz atau google form biasanya digunakan untuk merangkum response dan hasil pekerjaan siswa tersebut.
Jelang berakhirnya 14 hari pertama pemberlakuan masa Belajar Dari Rumah, situasi pandemi rupanya tidak kunjung menunjukkan penurunan grafik. Ini memaksa pemerintah untuk memperpanjang masa Belajar dari Rumah sampai dengan Tanggal 21 April 2020.
Pada periode kedua ini, aplikasi E-Learning Madrasah yang mulai diperkenalkan di periode pertama penerapan sistem Belajar Dari Rumah oleh kementerian agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Madrasah, mulai memasuki tahap penyelesaian registrasi di tingkat Madrasah Aliyah Negeri 2 Malang. Ini tentu saja, menjadi alternatif yang sangat mendukung proses pembelajaran dalam jaringan (online). Sosialisasi pun segera dilakukan baik ditingkat guru maupun siswa. Aplikasi ini tentu saja mendapatkan response yang baik. Guru dan siswa dengan cepat beradaptasi dengan aplikasi yang kurang lebih sama dengan aplikasi sosial media yang sehari-hari mereka gunakan, ditambah dengan fitur-fitur yang tentu saja tidak kalah dengan kelas-kelas virtual lainnya. Tidak heran jika terdapat pula fitur yang tidak akan ditemukan dalam aplikasi belajar lain seperti data nilai dan capaian belajar yang bisa diakses kapanpun, termasuk fitur tes dan kuis yang mengusung teknologi sistem CBT yang sudah familiar dikalangan siswa madrasah.
Mendekati akhir periode kedua, grafik penyebaran virus ternyata terus meningkat. Hal ini membuat pemerintah harus kembali mengambil langkah perpanjangan periode belajar di rumah. Sesuai dengan Kalender Akademik 2019/2020, kegiatan pembelajaran jarak jauh, baik dalam jaringan maupun di luar jaringan dilanjutkan kembali sampai dengan tanggal 20 Mei 2020 dimana, pada periode ketiga ini, Madrasah Aliyah Negeri 2 Malang menyelenggarakan kegiatan pembelajaran jarak jauh dan diselingi dengan kegiatan pesantren ramadhan 1441H pada tanggal 11-16 mei 2020 dengan pola yang sama.
Setelah Masa Libur Hari Raya Idul Fitri 1441H, sesuai dengan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2019/2020, Madrasah Aliyah Negeri 2 Malang melaksanakan Penilaian Akhir Tahun (PAT). Pada Kegiatan ini, paper based test menjadi pilihan terbaik setelah dilakukan pendataan kesiapan sarana dan prasarana siswa. Pertimbangan faktor kepemilikan akses dan jaringan pada wilayah tempat tinggal siswa, menjadi pertimbangan untuk pemilihan pola ini. Sehingga pada tanggal 28-30 Mei 2020, siswa dengan tetap menjaga standar dan prokoler kesehatan, secara terjadwal mengambil 1 paket soal tersegel dan mengembalikan kembali pada tanggal yang sudah ditentukan. Diharapkan, 20 Juni 2020, siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Malang direncanakan akan menerima Laporan Hasil Belajar Tahun Pelajaran 2019/2020
Sampai saat ini, Madrasah Aliyah Negeri 2 Malang tetap berpedoman pada Panduan Kurikulum Darurat pada Madrasah, melaksanakan program pembelajaran sesuai dengan kalender akademik 2019/2020, dan akan mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran di tahun pelajaran 2020/2021 yang akan dilaksanakan mulai tanggal 13 Juli 2020 sesuai dengan situasi darurat yang ditetapkan pemerintah.
Wacana Penerapan New Normal dalam pendidikan, semakin memicu Madrasah Aliyah Negeri 2 Malang untuk tetap mengoptimalkan upaya dalam memberi pelayanan terbaik untuk semua pihak terutama peserta didik. Disamping itu, Madrasah Aliyah Negeri 2 Malang akan tetap konsisten dalam mendukung upaya pemerintah untuk memutus penyebaran covid-19 dan menghidari munculnya cluster baru terutama dalam lingkup pendidikan.
Dalam sebuah wawancara, Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Malang, Drs. Sama’i, M.Ag, dengan tegas telah mengintsruksikan semua pimpinan untuk mengambil langkah-langkah persiapan, membuat rancangan skenario pembelajaran apabila kebijakan New Normal dilaksanakan, termasuk melakukan penyesuaian anggaran untuk ketersediaan sarana-prasarana sesuai prokoler kesehatan sebagai bentuk komitmen Madrasah Aliyah Negeri 2 Malang untuk terus menjaga semangat segenap warga madrasah dalam menjalankan setiap skenario pembelajaran yang terus dikembangkan oleh pemerintah di masa pendemi ini.
Selanjutnya beliau mengajak semua warga madrasah, “Mari kita berdo’a, semoga Allah SWT segera mengangkat wabah ini dari bumi kita ini, sehingga madrasah kembali bisa memberi pelayanan terbaiknya, terutama untuk anak-anak kita, generasi muslim penerus Bangsa”. (Humas-MAN 2 Malang)